Remaja adalah sebuah masa dimana kita lagi sibuk-sibuknya cari yang namanya jati diri. Pada masa ini seseorang tidak bisa di sebut sebagai dewasa dan juga tidak bisa disebut anak-anak. Karena memang saat-saat itu, remaja tidak punya sifat dewasa dan masih sering merengek, malah mereka benci di bilang anak kecil padahal sifatnya kekanakkanakan. Biasanya anak usia rentan antara 13-17 tahun ini lagi mencari jati diri mereka yang sebenarnya. Ada anak yang bisa mengatasinya ada juga yang bingung harus berbuat apa. Faktanya, anak remaja membutuhkan perhatian lebih banyak dari orang di sekitarnya. tetapi banyak orang tua yang tidak menyadari akan hal tersebut. Orang tua lebih sering membiarkan anaknya secara tidak sengaja, mereka bingung atas tingkah anaknya padahal anak remaja juga lebih bingung dengan dirinya sendiri. Kadang di satu waktu anak itu bisa tertawa, sedih, nangis, gembira, jengkel. Harus di akui mereka membutuhkan perhatian lebih dari orang yang lebih tua maupun sesamanya. Di masa ini seorang remaja mengalami metamorfosa menjadi seorang dewasa, mereka akan mendapatkan rasa saling mencintai lain jenis, dan saat inilah terjadi macam-macam masalah. selain itu mereka harus disibukan dengan sejuta dunia meraih pendidikan. mereka akan menentukan masa depan mereka saat itu.
Di suatu malam, saya terserang penyakit remaja. Saya rindu akan teman-teman yang perhatian dengan saya. Banyak memori-memori masa lalu yang terbuka kembali, sehingga membuat saya sulit fokus ke buku pelajaran yang terletak di bawah mata dan di atas meja belajar saya. Saya terus mengingat ketika saya di beli perhatian oleh seseorang dan saya harus menatap masa lalu itu karena seseorang yang perhatian dengan saya berubah tidak peduli. Saya tau ini merupakan penyakit anak remaja dan saya harus merelakannya, tapi jujur! terlalu sulit untuk melupakan masa lalu manis dan pahit yang telah kita alami dan menjadi kebiasaan kita. Bahkan, terkadang otak ini menjadi jumput, sempit, tak bisa di ajak kompromi. Sedangkan jantung selalu berdebar aneh saat mengingat sesuatu yang indah bahkan buruk sekalipun. Pada saat ini, kita sebagai mahkluk sosial memerlukan orang sebagai tempat curhat. manusia memiliki hasrat untuk menceritakan atau memberitahu perasaanya kepada oranglain. Dan saat inilah, sahabat atau teman dekat sangat remaja perlukan. Mungkin bagi mereka si kutu buku akan bisa mengalihkan kejenuhannya kepada sejuta bukunya, tapi suatu ketika nanti dia akan mengalami satu titik jenuh yang amat sangat menyakitkan.
Thanks che prit, my best friend who hear my story when we are student at junior high school :))
Di suatu malam, saya terserang penyakit remaja. Saya rindu akan teman-teman yang perhatian dengan saya. Banyak memori-memori masa lalu yang terbuka kembali, sehingga membuat saya sulit fokus ke buku pelajaran yang terletak di bawah mata dan di atas meja belajar saya. Saya terus mengingat ketika saya di beli perhatian oleh seseorang dan saya harus menatap masa lalu itu karena seseorang yang perhatian dengan saya berubah tidak peduli. Saya tau ini merupakan penyakit anak remaja dan saya harus merelakannya, tapi jujur! terlalu sulit untuk melupakan masa lalu manis dan pahit yang telah kita alami dan menjadi kebiasaan kita. Bahkan, terkadang otak ini menjadi jumput, sempit, tak bisa di ajak kompromi. Sedangkan jantung selalu berdebar aneh saat mengingat sesuatu yang indah bahkan buruk sekalipun. Pada saat ini, kita sebagai mahkluk sosial memerlukan orang sebagai tempat curhat. manusia memiliki hasrat untuk menceritakan atau memberitahu perasaanya kepada oranglain. Dan saat inilah, sahabat atau teman dekat sangat remaja perlukan. Mungkin bagi mereka si kutu buku akan bisa mengalihkan kejenuhannya kepada sejuta bukunya, tapi suatu ketika nanti dia akan mengalami satu titik jenuh yang amat sangat menyakitkan.
Thanks che prit, my best friend who hear my story when we are student at junior high school :))
No comments:
Post a Comment