“adek, mau jadi apa kalau udah
besar?” Tanya saya kepada seorang balita. “DOKTER!!” jawab seorang anak kecil
imut dengan lantang. Pertanyaan yang sama juga terajukan kepada anak-anak lain,
jawaban bervariasi muncul dari mulut-mulut mereka, ada yang ingin jadi
insinyur, penyanyi, model, pilot, guru, dan polisi. Mimpi merupakan awal
keberhasilan seseorang, tanpa mimpi mereka sulit untuk bergerak lebih maju.
Hasil analisis saya tentang ‘impian’ calon sumber daya manusia yang unggul di
Indonesia menunjukkan bahwa para calon-calon pemimpin bangsa tersebut memiliki
keinginan yang tinggi untuk menjadi bangsa yang dilihat oleh mata dunia. Tapi
bagaimana jika mimpi-mimpi bibit unggul Indonesia
tersebut terhalang dengan adanya penyakit “gizi buruk”. Sangat disayangkan,
Indonesia mulai terserang penyakit double burden. Double burden merupakan peyakit
yang disebabkan oleh adanya perubahan pada pola konsumsi makanan dan aktivitas
fisik masyarakat yang cenderung membuat anak Indonesia kekurangan gizi dan
obesitas atau kelebihan gizi.
"Pada negara-negara yang mengalami transisi nutrisi,
kekurangan gizi dan nutrisi, seperti zat besi, vitamin A, dan zinc pada anak, terjadi bersamaan dengan
kasus obesitas dan penyakit nutrisi kronis lainnya. Kami menamakan kondisi ini
sebagai double burden," tutur Prof.
Ricardo Uauy, MD, PhD, dari London School of Hygiene and Tropical Medicine,
Universitas London, dalam acara konferensi persKomitmen Bersama Institusi Kesehatan dan Pelaku
Industri dalam Mengatasi Penyakit Degeneratif dan Double Burden di Indonesia di Hotel Shangril-La, Jakarta,
Selasa, 29 Mei 2012.
Kekurangan gizi terletak pada
kurangnya pengetahuan orang tua tentang pentingnya kebutuhan gizi pada anak.
Salah satu penanggulangannya adalah dengan mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna
yaitu nasi, lauk, pauk, sayur, buah dan segelas susu setiap hari. Susu memiliki banyak manfaat yang luar biasa bagi anak-anak hingga orang dewasa yaitu
mengembangkan inovasi, membentuk tulang sehat dan mencegah osteoporosis, dan
berbagai manfaat lain. MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah menyatakan bahwa
susu halal dikonsumsi untuk semua usia.
Dengan minum susu setiap hari secara berkesinambungan dapat membentuk
bibit unggul SDM Indonesia yang telah dibuktikan anak berprestasi Indonesia
yang telah membawa Indonesia ke dunia Internasional, Anak Indonesia kembali berprestasi di tingkat dunia
setelah siswi kelas IV berumur sembilan tahun, Keily Setiawan, berhasil menjadi
penulis termuda di dunia dengan menerbitkan buku berjudul Chen Chen Goes to
Space. Suatu kebanggaan jika mimpi-mimpi anak menjadi kenyataan. Kompetisi-kompetisi
seperti “Susu Inovasi Yang
Sehat dan Halal Untuk Pertumbuhan Anak“
yang diadakan dengan menulis suatu blog merupakan suatu upaya membentuk
penulis-penulis yang sangat tangguh dalam mewujudkan mimpi Indonesia kita ini. Berdasarkan
manfaat yang luar biasa yang terkandung dalam susu, perlunya digalakkan
kebudayaan minum susu agar mimpi-mimpi anak bangsa terwujud. Untuk ibu yang penuh inovasi, jangan khawatir bila anak anda tidak suka susu, karena susu hadir dengan berbagai variasi rasa.
Hidup Indonesia J susu, wujudkan impian Indonesiaku J
No comments:
Post a Comment