Masa remaja tak lepas dari indahnya gejola
kehidupan, masa dimana seseorang mengalami puncak pengalaman yang tak akan
pernah dilupakan. Para remaja mempunyai potensi
yang luar biasa, memiliki rasa kepekaan yang tinggi, emosi yang selalu
muncul, rasa ingin selalu menonjol, ide yang matang, cita cita yang menjulang
tinggi hingga semangat yang meluap. Hal tersebut menjadi modal besar untuk
menemukan jati diri mereka. Masa ini adalah masa dimana seseorang berada pada
jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Bila
diamati kita akan menemukan sesuatu yang berbeda dari masa-masa yang lain dalam
suatu kehidupan. Tidak perlu jauh jauh kita mengamati, mari kita menengok
smasane atau SMA Negri 1 Bojonegoro. Di jalan Panglima Sudirman no 56 berdiri
bangunan megah bernuansa biru ini merupakan sebuah sekolah yang mempunyai
akreditas A dan tidak usah diragukan lagi karena semua masyarakat bojonegoro
serta orang awam sekalipun akan menganggap bahwa smasane dari tahun ke tahun
tetaplah menjadi sekolah favorite di Bojonegoro.
Sebuah sekolah dikatakan unggul bila memiliki
prestasi siswa yang unggul, dalam membentuk dan mencetak siswa-siswa yang luar
biasa dibutuhkan fasilitas yang memadai pula. Sehingga para tim pengatur
sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, para wakil kepala (waka) serta para
guru dan staff mengupayakan fasilitas ektra bagi para siswa mulai dari bangunan
yang bertegnologi tinggi, megah dan bersih sampai pemilihan siswa yang dilakukan secara selektif dan hati-hati
sehingga terpilih siswa siswa unggul yang dapat bersaing dan mengharumkan nama
baik almamater.
Selain faktor abiotik, peran siswa sebagai
faktor biotik juga sangat penting. Bagi para siswa, sekolah merupakan tempat
tinggal kedua mereka setelah rumah atau kamar kos namun ada pula yang
menganggap bahwa sekolah merupakan tempat tinggal pertama mereka karena waktu
mereka lebih banyak dihabiskan di sekolah dan merasa bahwa sekolah lebih nyaman
dari pada rumah sebab disini muncul ikatan pertemanan yang kuat. Akibat
anggapan tersebut terbentuklah beberapa kelompok bermain yang terbagi menjadi
beberapa kasta yaitu anak yang gemar bermain game online, kelompok pengemar
artis mancanegara, kelompok pemain futsal, kelompok tari, dan kelompok belajar.
Misalkan saja kita tengok ke sisi yang lebih
sempit, yaitu seorang siswa yang termasuk dalam kelompok pecinta olahraga
futsal. Dia bukan termasuk ke
dalam siswa yang bingung akan jati dirinya karena telah
menemukan dan menentukan bahwa futsal adalah hidup dan masa depannya.
Seluruh siswa di smasane mengakui akan kehebatannya itu, hingga dinobatkanlah
dia sebagai pemain terbaik sepak bola sekolah.
Namun yang menjadi kendala adalah tidak ada semangat yang bergejola
untuk belajar dalam hal akademik. Banyak orang dewasa mengatakan bahwa
pendidikan adalah fungsi keberhasilan. Masa remaja ini membuat anak tersebut
memiliki ego yang tinggi sehingga dia tidak ingin seorangpun mengekang
keinginannya termasuk guru dan orang tuanya. Setelah di analisis ternyata anak
ini tidak memiliki ikatan baik dengan orang tua, dapat dibilang telah timbul jarak antara anak dan orang tua yang tak
pernah disadari oleh kedua pihak. Dan mengalami penyakit yang telah dialami oleh remaja pada umumnya, patah hati. Penyakit
tersebut bukan sebuah penyakit membahayakan bagi remaja, namun kebanyakan orang
dewasa khususnya orang tua mengekang anaknya yang bertujuan agar anak mereka
tidak pernah kenal akan cinta monyet dan mereka tidak akan mengalami patah
hati. Telah menjadi rahasia umum seorang wanita atau laki-laki akan mengalami
down atau penurunan semangat untuk melakukan hal positif seperti belajar
sehingga bila penyakit tersebut
muncul secara continue maka akan menimbulkan penurunan
prestasi belajar. Hal ini terjadi pada siswa pecinta futsal tersebut, namun takdir adalah
garis hidup yang tak dapat kita ramalkan dan hindari, di dalam kehidupan
sunyinya tersebut munculah masalah cinta yang menghantui, gadis mirip pujaan
hatinya muncul dalam kehidupannya yang sunyi, menyapanya dengan membagikan sedikit cerita dalam hidupnya yang dapat
terbilang aneh baginya. Kisah mereka berirama keindahan yang belum pernah dirasakan sebelumnya oleh
kedua belah pihak sejak hadir bolpen pemberian gadis untuk si pemain terbaik
futsal itu.
Cerita tersebut
merupakan salah satu kisah dari ratusan kisah putih abu-abu yang hadir tak
terduga dan memberikan memori tersendiri dalam jiwa mereka hingga pangkat menggantoli nama mereka kelak. Mungkin
telah ada banyak kisah bolpen lain dalam gedung smasanè ini.
9:31 AM Desember 18th 2012
Coffee - smasanè
cieee haha
ReplyDeletecieee haha
ReplyDelete