Monday, December 17, 2012

Sebuah bolpen memori abu abu


Masa remaja tak lepas dari indahnya gejola kehidupan, masa dimana seseorang mengalami puncak pengalaman yang tak akan pernah dilupakan. Para remaja mempunyai potensi  yang luar biasa, memiliki rasa kepekaan yang tinggi, emosi yang selalu muncul, rasa ingin selalu menonjol, ide yang matang, cita cita yang menjulang tinggi hingga semangat yang meluap. Hal tersebut menjadi modal besar untuk menemukan jati diri mereka. Masa ini adalah masa dimana seseorang berada pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Bila diamati kita akan menemukan sesuatu yang berbeda dari masa-masa yang lain dalam suatu kehidupan. Tidak perlu jauh jauh kita mengamati, mari kita menengok smasane atau SMA Negri 1 Bojonegoro. Di jalan Panglima Sudirman no 56 berdiri bangunan megah bernuansa biru ini merupakan sebuah sekolah yang mempunyai akreditas A dan tidak usah diragukan lagi karena semua masyarakat bojonegoro serta orang awam sekalipun akan menganggap bahwa smasane dari tahun ke tahun tetaplah menjadi sekolah favorite di Bojonegoro.
Sebuah sekolah dikatakan unggul bila memiliki prestasi siswa yang unggul, dalam membentuk dan mencetak siswa-siswa yang luar biasa dibutuhkan fasilitas yang memadai pula. Sehingga para tim pengatur sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, para wakil kepala (waka) serta para guru dan staff mengupayakan fasilitas ektra bagi para siswa mulai dari bangunan yang bertegnologi tinggi, megah dan bersih sampai pemilihan siswa  yang dilakukan secara selektif dan hati-hati sehingga terpilih siswa siswa unggul yang dapat bersaing dan mengharumkan nama baik almamater.
Selain faktor abiotik, peran siswa sebagai faktor biotik juga sangat penting. Bagi para siswa, sekolah merupakan tempat tinggal kedua mereka setelah rumah atau kamar kos namun ada pula yang menganggap bahwa sekolah merupakan tempat tinggal pertama mereka karena waktu mereka lebih banyak dihabiskan di sekolah dan merasa bahwa sekolah lebih nyaman dari pada rumah sebab disini muncul ikatan pertemanan yang kuat. Akibat anggapan tersebut terbentuklah beberapa kelompok bermain yang terbagi menjadi beberapa kasta yaitu anak yang gemar bermain game online, kelompok pengemar artis mancanegara, kelompok pemain futsal, kelompok tari, dan kelompok belajar.
Misalkan saja kita tengok ke sisi yang lebih sempit, yaitu seorang siswa yang termasuk dalam kelompok pecinta olahraga futsal. Dia bukan termasuk ke dalam siswa yang bingung akan jati dirinya karena telah menemukan dan menentukan bahwa futsal adalah hidup dan masa depannya. Seluruh siswa di smasane mengakui akan kehebatannya itu, hingga dinobatkanlah dia sebagai pemain terbaik sepak bola sekolah.  Namun yang menjadi kendala adalah tidak ada semangat yang bergejola untuk belajar dalam hal akademik. Banyak orang dewasa mengatakan bahwa pendidikan adalah fungsi keberhasilan. Masa remaja ini membuat anak tersebut memiliki ego yang tinggi sehingga dia tidak ingin seorangpun mengekang keinginannya termasuk guru dan orang tuanya. Setelah di analisis ternyata anak ini tidak memiliki ikatan baik dengan orang tua, dapat dibilang telah timbul jarak antara anak dan orang tua yang tak pernah disadari oleh kedua pihak.  Dan mengalami penyakit yang telah dialami oleh remaja pada umumnya, patah hati. Penyakit tersebut bukan sebuah penyakit membahayakan bagi remaja, namun kebanyakan orang dewasa khususnya orang tua mengekang anaknya yang bertujuan agar anak mereka tidak pernah kenal akan cinta monyet dan mereka tidak akan mengalami patah hati. Telah menjadi rahasia umum seorang wanita atau laki-laki akan mengalami down atau penurunan semangat untuk melakukan hal positif seperti belajar sehingga bila penyakit tersebut muncul secara continue maka akan menimbulkan penurunan prestasi belajar. Hal ini terjadi pada siswa pecinta futsal tersebut, namun takdir adalah garis hidup yang tak dapat kita ramalkan dan hindari, di dalam kehidupan sunyinya tersebut munculah masalah cinta yang menghantui, gadis mirip pujaan hatinya muncul dalam kehidupannya yang sunyi, menyapanya dengan membagikan sedikit cerita dalam hidupnya yang dapat terbilang aneh baginya. Kisah mereka berirama keindahan yang belum pernah dirasakan sebelumnya oleh kedua belah pihak sejak hadir bolpen pemberian gadis untuk si pemain terbaik futsal itu.
Cerita tersebut merupakan salah satu kisah dari ratusan kisah putih abu-abu yang hadir tak terduga dan memberikan memori tersendiri dalam jiwa mereka hingga pangkat menggantoli nama mereka kelak. Mungkin telah ada banyak kisah bolpen lain dalam gedung smasanè ini.

9:31 AM Desember 18th 2012
Coffee - smasanè


2 comments:

Monday, December 17, 2012

Sebuah bolpen memori abu abu


Masa remaja tak lepas dari indahnya gejola kehidupan, masa dimana seseorang mengalami puncak pengalaman yang tak akan pernah dilupakan. Para remaja mempunyai potensi  yang luar biasa, memiliki rasa kepekaan yang tinggi, emosi yang selalu muncul, rasa ingin selalu menonjol, ide yang matang, cita cita yang menjulang tinggi hingga semangat yang meluap. Hal tersebut menjadi modal besar untuk menemukan jati diri mereka. Masa ini adalah masa dimana seseorang berada pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Bila diamati kita akan menemukan sesuatu yang berbeda dari masa-masa yang lain dalam suatu kehidupan. Tidak perlu jauh jauh kita mengamati, mari kita menengok smasane atau SMA Negri 1 Bojonegoro. Di jalan Panglima Sudirman no 56 berdiri bangunan megah bernuansa biru ini merupakan sebuah sekolah yang mempunyai akreditas A dan tidak usah diragukan lagi karena semua masyarakat bojonegoro serta orang awam sekalipun akan menganggap bahwa smasane dari tahun ke tahun tetaplah menjadi sekolah favorite di Bojonegoro.
Sebuah sekolah dikatakan unggul bila memiliki prestasi siswa yang unggul, dalam membentuk dan mencetak siswa-siswa yang luar biasa dibutuhkan fasilitas yang memadai pula. Sehingga para tim pengatur sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, para wakil kepala (waka) serta para guru dan staff mengupayakan fasilitas ektra bagi para siswa mulai dari bangunan yang bertegnologi tinggi, megah dan bersih sampai pemilihan siswa  yang dilakukan secara selektif dan hati-hati sehingga terpilih siswa siswa unggul yang dapat bersaing dan mengharumkan nama baik almamater.
Selain faktor abiotik, peran siswa sebagai faktor biotik juga sangat penting. Bagi para siswa, sekolah merupakan tempat tinggal kedua mereka setelah rumah atau kamar kos namun ada pula yang menganggap bahwa sekolah merupakan tempat tinggal pertama mereka karena waktu mereka lebih banyak dihabiskan di sekolah dan merasa bahwa sekolah lebih nyaman dari pada rumah sebab disini muncul ikatan pertemanan yang kuat. Akibat anggapan tersebut terbentuklah beberapa kelompok bermain yang terbagi menjadi beberapa kasta yaitu anak yang gemar bermain game online, kelompok pengemar artis mancanegara, kelompok pemain futsal, kelompok tari, dan kelompok belajar.
Misalkan saja kita tengok ke sisi yang lebih sempit, yaitu seorang siswa yang termasuk dalam kelompok pecinta olahraga futsal. Dia bukan termasuk ke dalam siswa yang bingung akan jati dirinya karena telah menemukan dan menentukan bahwa futsal adalah hidup dan masa depannya. Seluruh siswa di smasane mengakui akan kehebatannya itu, hingga dinobatkanlah dia sebagai pemain terbaik sepak bola sekolah.  Namun yang menjadi kendala adalah tidak ada semangat yang bergejola untuk belajar dalam hal akademik. Banyak orang dewasa mengatakan bahwa pendidikan adalah fungsi keberhasilan. Masa remaja ini membuat anak tersebut memiliki ego yang tinggi sehingga dia tidak ingin seorangpun mengekang keinginannya termasuk guru dan orang tuanya. Setelah di analisis ternyata anak ini tidak memiliki ikatan baik dengan orang tua, dapat dibilang telah timbul jarak antara anak dan orang tua yang tak pernah disadari oleh kedua pihak.  Dan mengalami penyakit yang telah dialami oleh remaja pada umumnya, patah hati. Penyakit tersebut bukan sebuah penyakit membahayakan bagi remaja, namun kebanyakan orang dewasa khususnya orang tua mengekang anaknya yang bertujuan agar anak mereka tidak pernah kenal akan cinta monyet dan mereka tidak akan mengalami patah hati. Telah menjadi rahasia umum seorang wanita atau laki-laki akan mengalami down atau penurunan semangat untuk melakukan hal positif seperti belajar sehingga bila penyakit tersebut muncul secara continue maka akan menimbulkan penurunan prestasi belajar. Hal ini terjadi pada siswa pecinta futsal tersebut, namun takdir adalah garis hidup yang tak dapat kita ramalkan dan hindari, di dalam kehidupan sunyinya tersebut munculah masalah cinta yang menghantui, gadis mirip pujaan hatinya muncul dalam kehidupannya yang sunyi, menyapanya dengan membagikan sedikit cerita dalam hidupnya yang dapat terbilang aneh baginya. Kisah mereka berirama keindahan yang belum pernah dirasakan sebelumnya oleh kedua belah pihak sejak hadir bolpen pemberian gadis untuk si pemain terbaik futsal itu.
Cerita tersebut merupakan salah satu kisah dari ratusan kisah putih abu-abu yang hadir tak terduga dan memberikan memori tersendiri dalam jiwa mereka hingga pangkat menggantoli nama mereka kelak. Mungkin telah ada banyak kisah bolpen lain dalam gedung smasanè ini.

9:31 AM Desember 18th 2012
Coffee - smasanè


2 comments: