Thursday, July 9, 2015

Dapatkah?

Selamat menunaikan ibadah puasa :)
Happy holiday :)
Posting kali ini mau bahas tentang masa depan, well. It's one of my dreams. MENIKAH. Hehehe
Entah kenapa keinginan untuk segera menikah itu ada. Apa alasannya? Banyak! salah satunya, aku bosan sendiri. Sendiri di pulau rantau, pulau perjuangan. Sendiri menyimpan sedih. Sendiri menyimpan haru. Sendiri menyimpan tawa bahagia. Sendiri berjuang disini...
Memang selalu ada Allah yang selalu setia mendengar keluh kesah kita, curhatan kita, setia menemani kita dalam keadaan apapun. MasyaAllah... Tapi tidak bisa dipungkiri, rasa ingin ini terus menggebu-gebu saat melihat sepasang suami istri yang bercanda ria bersama buah hatinya. What a perfect moment guys! 
Di sisi lain... rasa itu menjadi menciut dan bahkan hilang seketika, saat terlintas sebuah bayangan "station breaking bad news" pada ujian osce. >.< Dimana ada seorang laki-laki datang ke tempat praktekmu dan meminta anda untuk merahasiakan penyakitnya, HIV. huuh... seakan betapa jahatnya lelaki itu. Betapa teganya terhadap istri yang 'katanya' orang yang dia cintai. Sekilas terbayang sosok istri penurut yang terbohongi :( kasihan.. Belum lagi sebuah berita di sore ini, Suami aniaya anak dan istri. Aaaaah berita macam apa ini. Sangat tak ingin ku tonton. Seorang lelaki kasar yang tak punya hati..
itu yang membuat aku membuang rasa ingin berlebih ini sesegera mungkin. Aku tak mau punya suami yang suka 'jajan diluar', suka main tangan, kasar ke istri, and MORE MORE MORE. Stop :(
Apakah memimpikan kebahagiaan itu tak boleh? bolehkah aku untuk sekedar berandai-andai sebuah keluarga yang harmonis, romantis, dan nyaman? Ceritakan aku bagaimana gambaran kebahagiaan seorang pasangan yang memahami satu sama lain, tak pernah bertengkar, selalu mendukung satu sama lain, imam yang sholeh, makmum yang sholehah, isri yang patuh, suami yang lembut, kasih sayang yang abadi, bukan semata hanya mencintai fisik dan pemuas nafsu belaka. Izinkan aku merangkai dongeng yang indah, yang akan aku dongengkan untuk buah hatiku kelak saat ia menjelang tidur.
Dapatkah aku menjadi sosok seperti ibuku? yang pintar mengatur keuangan dalam kesederhanaan yang penuh dengan berkah?
Dapatkah aku memiliki pasangan seperti bapakku? yang sabar, penyayang dan selalu menjujung wanita yang ia cintai disepanjang hari?
Izinkan aku bermain cinta...
Penunggu setia,
Alvilz

Sendiri itu bukan pilihan.. sendiri itu suatu awal dimana kita akan bersama.

No comments:

Post a Comment

Thursday, July 9, 2015

Dapatkah?

Selamat menunaikan ibadah puasa :)
Happy holiday :)
Posting kali ini mau bahas tentang masa depan, well. It's one of my dreams. MENIKAH. Hehehe
Entah kenapa keinginan untuk segera menikah itu ada. Apa alasannya? Banyak! salah satunya, aku bosan sendiri. Sendiri di pulau rantau, pulau perjuangan. Sendiri menyimpan sedih. Sendiri menyimpan haru. Sendiri menyimpan tawa bahagia. Sendiri berjuang disini...
Memang selalu ada Allah yang selalu setia mendengar keluh kesah kita, curhatan kita, setia menemani kita dalam keadaan apapun. MasyaAllah... Tapi tidak bisa dipungkiri, rasa ingin ini terus menggebu-gebu saat melihat sepasang suami istri yang bercanda ria bersama buah hatinya. What a perfect moment guys! 
Di sisi lain... rasa itu menjadi menciut dan bahkan hilang seketika, saat terlintas sebuah bayangan "station breaking bad news" pada ujian osce. >.< Dimana ada seorang laki-laki datang ke tempat praktekmu dan meminta anda untuk merahasiakan penyakitnya, HIV. huuh... seakan betapa jahatnya lelaki itu. Betapa teganya terhadap istri yang 'katanya' orang yang dia cintai. Sekilas terbayang sosok istri penurut yang terbohongi :( kasihan.. Belum lagi sebuah berita di sore ini, Suami aniaya anak dan istri. Aaaaah berita macam apa ini. Sangat tak ingin ku tonton. Seorang lelaki kasar yang tak punya hati..
itu yang membuat aku membuang rasa ingin berlebih ini sesegera mungkin. Aku tak mau punya suami yang suka 'jajan diluar', suka main tangan, kasar ke istri, and MORE MORE MORE. Stop :(
Apakah memimpikan kebahagiaan itu tak boleh? bolehkah aku untuk sekedar berandai-andai sebuah keluarga yang harmonis, romantis, dan nyaman? Ceritakan aku bagaimana gambaran kebahagiaan seorang pasangan yang memahami satu sama lain, tak pernah bertengkar, selalu mendukung satu sama lain, imam yang sholeh, makmum yang sholehah, isri yang patuh, suami yang lembut, kasih sayang yang abadi, bukan semata hanya mencintai fisik dan pemuas nafsu belaka. Izinkan aku merangkai dongeng yang indah, yang akan aku dongengkan untuk buah hatiku kelak saat ia menjelang tidur.
Dapatkah aku menjadi sosok seperti ibuku? yang pintar mengatur keuangan dalam kesederhanaan yang penuh dengan berkah?
Dapatkah aku memiliki pasangan seperti bapakku? yang sabar, penyayang dan selalu menjujung wanita yang ia cintai disepanjang hari?
Izinkan aku bermain cinta...
Penunggu setia,
Alvilz

Sendiri itu bukan pilihan.. sendiri itu suatu awal dimana kita akan bersama.

No comments:

Post a Comment